Ilustrasi tentang peradangan sendi pada kaki yang dipicu timbunan asam urat |
Asam urat adalah jenis penyakit yang
menyerang persendian. Penyakit ini disebabkan metabolisme zat asam urat dari
tubuh yang tidak sempurna. Selanjutnya terjadi peningkatan kadar asam urat
dalam darah yang melebihi ambang batas.
Jumlah asam urat yang semakin banyak
tidak dapat larut kembali dalam darah. Normalnya, asam urat akan larut kembali
dalam darah, disaring oleh ginjal lalu dibuang dari tubuh melalui urine. Namun
jika jumlah asam urat sudah terlalu banyak, tidak dapat dilarutkan dalam darah
dan akhirnya menumpuk dalam tubuh.
Pada akhirnya, asam urat yang menumpuk
akan membentuk kristal dan dapat menempel pada rongga persendian. Keberadaan
asam urat yang melebihi ambang batas pada persendian tubuh membuat sistem
kekebalan tubuh bereaksi untuk memusnahkannya. Reaksi ini akan menimbulkan
peradangan sendi serta menyebabkan persendian menjadi bengkak kemerahan dan
terasa nyeri. Jika sudah parah, timbunan asam urat dapat merusak
jaringan-jaringan di sekitarnya. Asam urat di sekitar ginjal dapat
mengakibatkan penyakit ginjal, begitupula asam urat di sekitar jantung dapat
mengakibatkan penyakit jantung.
Asam urat tak lepas dari hiperurisemia.
Hiperurisemia adalah kondisi di mana kadar asam urat dalam tubuh meningkat.
Hiperurisemia dapat menyebabkan peradangan sendi (gout). Pada kondisi ini, asam urat akan masuk ke organ-organ sendi
dan membentuk kristal yang disebut Monosodium
Urat Monohidrat (MSUM). Kondisi hiperurisemia ditunjukkan kadar asam urat
di atas ambang normal. Normalnya, laki-laki memiliki kadar asam urat 7,0 mg/dl,
sedangkan perempuan 5,7 mg/dl. Penderita hiperurisemia memiliki kadar asam urat
melebihi angka itu.
Secara umum, penyebab hiperurisemia disebabkan
tiga hal. Pertama, kurangnya pengeluaran asam urat. Kedua, produksi asam urat
yang berlebihan. Dan ketiga, kombinasi
kedua-duanya.
Terhambatnya proses pengeluaran asam
urat dalam tubuh dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a. Faktor
keturunan. Asam urat dapat disebabkan faktor keturunan. Bagi
yang memiliki riwayat keluarga terkena penyakit ini, kemungkinan besar terkena
penyakit asam urat.
b. Menderita
gagal ginjal. Gagal ginjal dapat menyebabkan asam
urat. Fungsi organ ginjal berpengaruh besar pada metabolisme asam urat
tubuh. Jika organ ginjal mengalami
sedikit kerusakan saja, metabolisme asam urat menjadi terhambat. Tumpukan asam
urat akan menghambat proses pengeluarannya dari dalam tubuh dan berpotensi
memicu terkena radang sendi atau artritis (gout).
c. Timbunan
zat timbal dalam tubuh dalam waktu lama. Timbunan timbal dalam
waktu lama dapat menghambat proses pengeluaran asam urat dalam tubuh. Risiko
ini dapat dialami orang yang bekerja mengolah timbal maupun orang yang
mengonsumsi minuman keras oplosan.
d. Hipertensi/penderita darah tinggi. Penderita hipertensi memiliki
risiko untuk terkena radang persendian (gout). Pada penderita hipertensi
berisiko terjadi penyempitan pembuluh darah sehingga menghambat proses
pengeluaran asam urat dalam tubuh. Ini mengakibatkan terjadinya penurunan
klirens urat. Penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) disebabkan adanya
efek metabolit dalam tubuh.
Adapun
produksi asam urat yang berlebihan dalam tubuh dapat disebabkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Peningkatan
aktivitas PRPP sintesa. PRPP berfungsi mempercepat
biosintesis purin yang akan berakibat pada peningkatan produksi asam urat.
b. Mengonsumsi
makanan yang mengandung purin dalam jumlah banyak.
Purin adalah zat yang dimetabolisme tubuh menjadi asam urat. Purin dapat
ditemukan pada daging, jeroan, alkohol dan kacang-kacangan. Selain itu, buah
tertentu juga mengandung purin. Durian adalah salah satu buah yang mengandung
purin dalam jumlah banyak.
c. Obesitas/
kegemukan. Orang
yang memiliki berat badan di atas 30 persen dari berat badan ideal memiliki
kemungkinan lebih besar menderita asam urat. Timbunan lemak yang berlebih pada
orang gemuk dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darahnya. Beberapa
penelitian menunjukkan kadar asam urat orang gemuk lebih tinggi dari orang dengan
badan normal. Timbunan lemak yang berlebihan pada orang gemuk dapat
membahayakan laju metabolisme dan berisiko memunculkan penyakit asam urat.
Sedikit tambahan, kalau dulu di kalangan
masyarakat kita asam urat kerap diidentikkan sebagai penyakit para orang tua. Tapi
kini, justru semakin banyak orang muda yang juga tercatat terserang penyakit
ini. Kuncinya adalah gaya hidup; pola makan/minum, pola istirahat, dan
keteraturan berolah raga. Bila ketiga hal tersebut dijalankan dengan benar
dalam keseharian hidup kita, semoga asam urat tidak datang menghampiri; bahkan
ketika usia masih cukup muda.
Sumber foto: http://www.klikdokter.com/