Rabu, 16 November 2011

Gaya Hidup Berantakan, Asam Urat Menghantam

Ilustrasi tentang peradangan sendi pada kaki yang dipicu timbunan asam urat
Asam urat adalah jenis penyakit yang menyerang persendian. Penyakit ini disebabkan metabolisme zat asam urat dari tubuh yang tidak sempurna. Selanjutnya terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang melebihi ambang batas.

Jumlah asam urat yang semakin banyak tidak dapat larut kembali dalam darah. Normalnya, asam urat akan larut kembali dalam darah, disaring oleh ginjal lalu dibuang dari tubuh melalui urine. Namun jika jumlah asam urat sudah terlalu banyak, tidak dapat dilarutkan dalam darah dan akhirnya menumpuk dalam tubuh.

Pada akhirnya, asam urat yang menumpuk akan membentuk kristal dan dapat menempel pada rongga persendian. Keberadaan asam urat yang melebihi ambang batas pada persendian tubuh membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi untuk memusnahkannya. Reaksi ini akan menimbulkan peradangan sendi serta menyebabkan persendian menjadi bengkak kemerahan dan terasa nyeri. Jika sudah parah, timbunan asam urat dapat merusak jaringan-jaringan di sekitarnya. Asam urat di sekitar ginjal dapat mengakibatkan penyakit ginjal, begitupula asam urat di sekitar jantung dapat mengakibatkan penyakit jantung. 

Asam urat tak lepas dari hiperurisemia. Hiperurisemia adalah kondisi di mana kadar asam urat dalam tubuh meningkat. Hiperurisemia dapat menyebabkan peradangan sendi (gout). Pada kondisi ini, asam urat akan masuk ke organ-organ sendi dan membentuk kristal yang disebut Monosodium Urat Monohidrat (MSUM). Kondisi hiperurisemia ditunjukkan kadar asam urat di atas ambang normal. Normalnya, laki-laki memiliki kadar asam urat 7,0 mg/dl, sedangkan perempuan 5,7 mg/dl. Penderita hiperurisemia memiliki kadar asam urat melebihi angka itu.

Secara umum, penyebab hiperurisemia disebabkan tiga hal. Pertama, kurangnya pengeluaran asam urat. Kedua, produksi asam urat yang berlebihan.  Dan ketiga, kombinasi kedua-duanya.

Terhambatnya proses pengeluaran asam urat dalam tubuh dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a.    Faktor keturunan. Asam urat dapat disebabkan faktor keturunan. Bagi yang memiliki riwayat keluarga terkena penyakit ini, kemungkinan besar terkena penyakit asam urat.
b.    Menderita gagal ginjal. Gagal ginjal dapat menyebabkan asam urat. Fungsi organ ginjal berpengaruh besar pada metabolisme asam urat tubuh.  Jika organ ginjal mengalami sedikit kerusakan saja, metabolisme asam urat menjadi terhambat. Tumpukan asam urat akan menghambat proses pengeluarannya dari dalam tubuh dan berpotensi memicu terkena radang sendi atau artritis (gout).
c.    Timbunan zat timbal dalam tubuh dalam waktu lama. Timbunan timbal dalam waktu lama dapat menghambat proses pengeluaran asam urat dalam tubuh. Risiko ini dapat dialami orang yang bekerja mengolah timbal maupun orang yang mengonsumsi minuman keras oplosan.
d.    Hipertensi/penderita darah tinggi. Penderita hipertensi memiliki risiko untuk terkena radang persendian (gout). Pada penderita hipertensi berisiko terjadi penyempitan pembuluh darah sehingga menghambat proses pengeluaran asam urat dalam tubuh. Ini mengakibatkan terjadinya penurunan klirens urat. Penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) disebabkan adanya efek metabolit dalam tubuh.

Adapun  produksi asam urat yang berlebihan dalam tubuh dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a.    Peningkatan aktivitas PRPP sintesa. PRPP berfungsi mempercepat biosintesis purin yang akan berakibat pada peningkatan produksi asam urat.
b.    Mengonsumsi makanan yang mengandung purin dalam jumlah banyak. Purin adalah zat yang dimetabolisme tubuh menjadi asam urat. Purin dapat ditemukan pada daging, jeroan, alkohol dan kacang-kacangan. Selain itu, buah tertentu juga mengandung purin. Durian adalah salah satu buah yang mengandung purin dalam jumlah banyak.
c.    Obesitas/ kegemukan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen dari berat badan ideal memiliki kemungkinan lebih besar menderita asam urat. Timbunan lemak yang berlebih pada orang gemuk dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darahnya. Beberapa penelitian menunjukkan kadar asam urat orang gemuk lebih tinggi dari orang dengan badan normal. Timbunan lemak yang berlebihan pada orang gemuk dapat membahayakan laju metabolisme dan berisiko memunculkan penyakit asam urat.

Sedikit tambahan, kalau dulu di kalangan masyarakat kita asam urat kerap diidentikkan sebagai penyakit para orang tua. Tapi kini, justru semakin banyak orang muda yang juga tercatat terserang penyakit ini. Kuncinya adalah gaya hidup; pola makan/minum, pola istirahat, dan keteraturan berolah raga. Bila ketiga hal tersebut dijalankan dengan benar dalam keseharian hidup kita, semoga asam urat tidak datang menghampiri; bahkan ketika usia masih cukup muda.     

Sumber foto: http://www.klikdokter.com/

Selasa, 15 November 2011

Penyakit ‘Pembunuh’ Nomor Satu Wanita Indonesia





SEPERTI kebanyakan penyakit kanker lainnya, kanker leher rahim yang dikenal pula dengan sebutan kanker serviks juga sangat berbahaya. Kanker serviks menyerang bagian ujung bawah rahim yang menonjol dan menjorok ke vagina (liang senggama). Leher rahim merupakan pintu masuk ke dalam rahim.

Jenis penyakit ini disebabkan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini juga bisa disebut virus kutil (Wart Virus). Jika sudah berada pada stadium parah, kanker serviks berisiko menyebabkan kematian penderitanya. Di Indonesia, kanker serviks adalah penyakit pembunuh wanita nomor satu. Sedangkan di dunia, kanker serviks berada pada urutan kedua penyakit wanita yang mematikan setelah kanker payudara.

Dari data Badan Kesehatan Dunia diketahui terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian mencapai 273.505 jiwa per tahun. Di Indonesia, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus per tahun. Melihat perkembangan jumlah penderita dan kematian akibat kanker serviks, diperkirakan bahwa sekitar 10 persen wanita di dunia sudah terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV). Muncul fakta baru bahwa semua perempuan mempunyai risiko untuk terkena infeksi HPV (Ova Emilia dkk, 2010).

Masa perkembangan kanker serviks menuju stadium lanjut membutuhkan waktu lama, antara 10-20 tahun. Seharusnya ini menjadi modal bagi penanganan sejak dini kanker serviks. Penanganan kanker serviks umumnya baru dilakukan setelah sel kanker berada pada stadium lanjut. Padahal, penanganan yang terlambat membuat harapan hidup penderita kanker serviks hanya 50 persen. Untuk itu, kenalilah gejala pra-kanker serviks. Jika Anda merasakan gejala-gejala yang menjurus kanker serviks, segera periksa ke dokter.

Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena kanker serviks adalah pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup tak sehat pemicu kanker serviks meliputi hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan (multy partner sex), hubungan seksual dalam usia yang belum matang (di bawah 20 tahun), merokok, dan mengonsumsi alkohol. Umumnya kanker serviks menyerang wanita yang masih aktif secara seksual, antara 35-55 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan, wanita muda maupun wanita tidak aktif secara seksual (wanita yang tidak pernah berhubungan badan) pun bisa terkena infeksi HPV. Jadi, selalulah waspada terhadap penyakit satu ini!

Sumber Foto: http://1.bp.blogspot.com/

Jumat, 11 November 2011

Sejarah Panjang Kemilau Emas


DALAM SEJARAH peradaban manusia, emas sudah dikenal jauh sejak era sebelum masehi. Persisnya pada tahun 4000 Sebelum Masehi (SM), emas mulai dikenal sebagai barang berharga. Entah karena bentuk dan kemilaunya yang memikat, entah juga karena termasuk barang yang sulit ditemukan; yang jelas saat itu manusia sudah mulai memandang bahwa emas adalah benda bernilai. Beberapa sumber mengatakan bahwa kemungkinan besar emas pertama kali ditemukan (ditambang) di Pegunungan Alpen Transilvania atau di Gunung Pangaion di Thrace. Kini, wilayah tersebut masuk ke dalam bagian negara Bulgaria (kawasan Balkan). Sejumlah catatan justru menyebutkan bahwa emas pertama kali ditemukan dalam bentuk kepingan di Spanyol. Pada perkembangannya, saat itu emas kemudian kian dikenal sebagai perhiasan. Walau, penggunaannya kala itu masih terbilang terbatas pada lingkup penguasa dan lingkungan kerajaan saja.

Di kawasan Asia, kita menemukan fakta bahwa emas sudah mulai digunakan sebagai bahan dasar perhiasan sejak tahun 3000 SM. Tepatnya, di daerah Sumeria, Irak Selatan. Dan tahukah Anda, bahwa model dan desain perhiasan emas kala itu ternyata masih terus menginspirasi proses pembuatan perhiasan emas hingga ribuan tahun berikutnya. Bahkan, sampai saat ini. Kemudian di Cina, pada 1091 SM emas bukan lagi dipakai sebagai perhiasan semata. Tapi juga sudah digunakan sebagai alat tukar. Waktu itu, rancangannya berbentuk kotak persegi dan berukuran cukup kecil.        

Sementara di benua Afrika, diketahui pada 2500 SM emas juga sudah kerap digunakan sebagai perhiasan. Ini terbukti dari penemuan beragam jenis dan bentuk perhiasan yang dikubur bersama jasad Raja Tomb of Djer, penguasa dinasti Mesir kuno pertama, di wilayah Abydos. Sang Raja juga dimakamkan bersama perhiasan berharga lain miliknya yang bukan berbahan emas. Kalau Raja Tomb of Djer dimakamkan bersama sejumlah koleksi perhiasannya, maka agak berbeda dengan Raja Tutankhamon. Raja bangsa Circa yang pernah jaya di era Mesir kuno pada 1932 SM itu, dikubur dengan menggunakan peti berbahan emas. Sebagai bukti penghargaan rakyat Circa terhadap sang Raja, bobot emas yang terkandung pada peti itu mencapai satu seperempat ton. Anda tentu bisa membayangkan bukan, bagaimana beratnya dan seberapa nilai peti itu! 

Masih di seputar Afrika. Pada 1500 SM, emas membuat Mesir dipandang dunia sebagai negara sangat kaya. Apalagi, saat itu emas sudah menjadi alat tukar resmi dalam praktik perdagangan internasional. Menurut fakta sejarah, konon Nubia menjadi kawasan penyokong jumlah stok emas terbesar bagi kerajaan Mesir. Daerah itu dikenal memiliki cadangan kandungan emas yang sangat kaya dan melimpah. Waktu itu, bangsa Mesir bukan saja kaya kandungan emas, tapi juga dikenal cerdas dalam mengolah dan merawat emas. Ya, di tahun 1200 SM Mesir menemukan, bahwa membungkus emas dengan selembar daun khusus dapat membuat emas lebih terawat. Sayangnya, dari banyak sumber yang ditelusuri tidak diketahui jenis daun khusus itu. Kemudian, di era yang hampir sama bangsa Mesir juga sudah mencoba mencampur emas dengan jenis logam lain untuk meningkatkan kekerasannya. Bahkan, kala itu bangsa Mesir sudah bisa membuat emas dengan beragam pilihan warna, seperti hijau, merah, atau ungu. Itu mereka lakukan dengan mencelupkan emas ke dalam campuran berbagai cairan khusus.       

Lebih dari itu, di era ini bangsa Mesir juga sudah mulai lihai menggunakan teknik Lost Wax atau ‘cetak tuang’ dalam proses pengolahan emas. Sebagaimana kita tahu, bahwa hingga kini teknik itu masih selalu digunakan berbagai produsen emas lantakan di dunia dalam proses pembuatan produknya.

Pada perjalannya, pemahaman emas sebagai benda bernilai terus tersebar ke seluruh penjuru bumi. Ini tentu tidak lepas dari pengaruh sistem perdagangan internasional yang kala itu sudah memakai emas sebagai alat tukar atau alat transaksi resmi yang sah antarkerajaan. Bersamaan itu, emas yang tadinya hanya dipakai sejumlah kerajaan sebagai alat tukar resmi, belakangan mulai banyak dinasti kerajaan di dunia yang juga melakukan hal sama. Contohnya kekaisaran Romawi, yang pada 50 SM mulai menetapkan emas berbentuk koin (Aures) sebagai alat tukar resmi di kalangan rakyatnya. Itu pulalah yang menandakan untuk pertama kalinya benua Eropa menggunakan emas sebagai alat tukar yang sah.    

Sejarah Emas Indonesia di Tanah Sumatra
Lalu bagaimana di Indonesia? Menurut berbagai data sejarah, emas sudah dikenal nenek moyang kita sejak awal abad masehi. Terutama digunakan sebagai perhiasan atau lambang kejayaan dan kekuasaan kerajaan. Antara abad ke-6 dan ke-7, emas berbentuk koin sudah dipakai sebagai alat tukar resmi di sejumlah daerah pesisir Kerajaan Sriwijaya dan sebagian besar Sumatra. Data itu diperoleh dari catatan seorang Pendeta asal Tiongkok bernama I-tsing. Dalam sebuah dokumen tuanya, Pendeta melaporkan bahwa kala itu transaksi, termasuk yang dilakukan para pengunjung dengan orang pribumi Sumatra, sudah menggunakan koin emas. Sebagai tambahan, kala itu bentuk koin yang digunakan belum benar-benar bulat. Melainkan masih cenderung kekotak-kotakan.   

Di masa Mataram kuno, tepatnya abad ke-8, emas kian menjadi simbol kemakmuran suatu kerajaan. Termasuk di kerajaan Mataram Kuno, emas digunakan sebagai bahan dasar mahkota dan pernak-pernik kerajaan lainnya. Selain itu, tidak berbeda dengan masa kerajaan Sriwijaya, pada waktu Mataram kuno berkuasa emas berbentuk koin juga sudah dipakai sebagai alat transaksi resmi. Beberapa di antaranya bernama koin Masa 2,40 gram, Kupang 0,60 gram, ½ Kupang 0,30 gram, atau Saga dengan berat 0,119 gram.    

Hingga berabad-abad kemudian, emas tetap merupakan ‘primadona’ bagi kerajaan-kerajaan lain di seluruh penjuru Nusantara. Misalnya pada kerajaan Jenggala (1024-1130 SM), Samudra Pasai (1279 M), atau kerajaan Majapahit yang dalam catatan sejarah dikenal sangat agung karena wilayah kekuasaannya mencakup hingga Semenanjung Malaya dan Filipina Selatan. Lagi-lagi penggunaannya masih sebagai perhiasan atau pernak-pernik yang melambangkan kekuasaan dan gengsi kerajaan, serta menjadi bahan dasar pembuatan alat tukar resmi (koin emas). Nah, memasuki era Jenggala, koin emas tidak lagi berbentuk kotak seperti yang dikisahkan di atas. Tapi, sudah hampir sempurna berbentuk bulat.

Tingginya penggunaan sekaligus anggapan nilai terhadap emas pada masa kerajaan Nusantara, membuat sejumlah kerajaan kala itu mulai membuka pusat-pusat pertambangan emas. Terutama di daerah Sumatra. Pulau di wilayah paling barat Nusantara itu konon dikenal sebagai surga emas oleh para saudagar dari tanah Arab. Kabar itu pula yang akhirnya sampai ke tanah Eropa. Entah benar atau tidak, mungkin itulah salah satu faktor yang dulu melatari beberapa bangsa Eropa, termasuk Belanda, untuk datang ke Nusantara dan mengeruk hasil kekayaan alamnya. Sebagaimana diketahui, hingga kini pun Sumatra memang terkenal kaya akan kandungan emas dan hasil tambang lainnya. Soal kualitas, masyarakat di Pulau Jawa sendiri mengakui bahwa emas asal Sumatra jauh relatif lebih bagus. Baik dari sisi kehalusan tekstur dan ketajaman kilau warnanya.

Menurut berbagai data sejarah, pusat pertambangan emas tertua di Indonesia bernama Salida. Dulu lokasinya ada di Pesisir Selatan Sumatra. Salida bahkan disebutkan sudah ada sejak zaman prasejarah. Kabarnya, kegiatan eksplorasi dan pengolahan emas di Salida kian aktif ketika Belanda, melalui VOC, datang ke Sumatra. Selain Salida di Sumatra, pada abad ke-4 kemudian berdiri pusat pertambangan emas di Kalimantan, Alluvial. Sekitar tiga abad berikutnya, berdiri juga pusat pertambangan emas Lebong Tandai, masih di seputar wilayah Kalimantan.  
     
Ketika penjajahan Belanda terus berlanjut, praktik pertambangan emas di berbagai penjuru negeri ini pun kian tumbuh. Demi memaksimalkan proses eksploitasinya, Belanda mendirikan sejumlah perusahaan dalam mengelola setiap lokasi pertambangan emas. Itu berlangsung selama lebih dari tiga abad, sesuai lamanya Belanda menjajah tanah Indonesia. Bayangkan, berapa banyak emas yang berhasil dikeruk bangsa penjajah itu; tapi tanpa pernah rakyat pribumi merasakan ‘kemilau’-nya.

Singkat cerita, ketika negeri ini merdeka, Pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh unit usaha tambang emas milik Belanda. Pemerintah kemudian menasionalisasikannya ke dalam bentuk unit-unit usaha baru yang dikelola secara mandiri. Pemerintah juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan asing dalam mengelola sumber-sumber tambang emas yang membutuhkan teknologi pengelolaan tinggi serta terpadu. Salah satu hasilnya adalah yang kini telah bertahun-bertahun ‘menguras’ emas di Tanah Papua, PT Freeport. Sebagaimana kita tahu, perusahaan hasil kerjasama Pemerintah dengan negeri Paman Sam, Amerika, itu merupakan salah satu dari sekian perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Ya, negeri ini yang punya sumber daya alamnya, tapi justru negeri asing ―yang bahkan tidak punya tambang emas sama sekali―yang lebih banyak menikmati hasilnya. Ironi memang!  

Sumber Foto: http://www.romania-insider.com/     



Rabu, 09 November 2011

Hipertensi; Cegah Sebelum Terserang, Obati Sebelum Nyawa Melayang!




TEKANAN DARAH tinggi (hipertensi) saat ini dapat menimpa siapa saja. Hipertensi dapat memicu penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal. Jika dibiarkan makin parah dapat berujung pada kematian. 

Tekanan darah tinggi yaitu tekanan darah pada pembuluh arteri saat dipompa jantung ke seluruh anggota tubuh manusia berukuran tinggi. Tekanan darah tinggi dapat disebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga arus laju darah dimampatkan. Dengan ukuran yang mengecil, sementara jumlah darah tetap, laju darah dalam pembuluh meningkat cepat sehingga meningkatkan tekanan darah dalam tubuh. Penyempitan pembuluh dapat disebabkan karena timbunan lemak maupun zat-zat lainnya.

Tekanan darah dapat diketahui saat pemeriksaan dokter menggunakan tensimeter. Secara umum, tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran. Misalnya dokter menyebut 140-90, artinya tekanan darah yang bersangkutan 140/90 mmHg. Angka pertama, 140 menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri saat jantung berdenyut atau berdetak, disebut tekanan sistolik atau tekanan atas. Sedangkan angka kedua, 90 menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, disebut tekanan diastolik atau tekanan bawah.

Tekanan darah normal manusia adalah 90-120 (sistolik) dan 60-80 (diastolik). Jika kurang dari angka itu disebut tekanan darah rendah (hipotensi), sedangkan jika seseorang memiliki tekanan darah melebihi angka di atas dikatakan terkena hipertensi. 

Beberapa faktor penyebab hipertensi antara lain: 
             a.   Keturunan
Hipertensi dapat disebabkan faktor keturunan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan menderita tekanan darah tinggi lebih besar daripada orang yang tidak memiliki keluarga terkena hipertensi.

b.    Usia
Penambahan usia seseorang sering diiringi peningkatan tekanan darah. Ini menyebabkan hipertensi sering diderita seseorang di atas usia 30 tahun. Faktor usia dapat jadi dipengaruhi gaya hidup yang tidak sehat. Jika seseorang di masa mudanya gemar mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan dan jarang berolahraga, maka besar kemungkinan terkena hipertensi di masa tuanya. Jadi waspadalah sejak dini agar di masa tua Anda tidak terkena penyakit ini.

c.    Garam
Garam dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang. Bagi penderita diabetes serta orang berusia lanjut, garam dapat mempercepat tekanan darah. Bagi penderita hipertensi, dianjurkan mengurangi konsumsi bahan ini.

d.    Kolesterol Tinggi
Kandungan lemak berlebih menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Ini dapat membuat pembuluh darah menyempit, akibatnya tekanan darah juga meningkat. Saat tekanan darah meningkat, saat itu pulalah rentan terkena hipertensi. 

e.   Obesitas/ Kegemukan
Kegemukan rentan memicu terkena hipertensi. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen dari berat badan ideal memiliki kemungkinan lebih besar menderita hipertensi. Timbunan lemak yang berlebih pada orang gemuk dapat mempersempit pembuluh darah serta meningkatkan tekanan darahnya. Jika Anda orang yang bertubuh gemuk, dianjurkan mengurangi berat badan Anda. Ini dapat dilakukan dengan menghindari makanan berlemak dan rajin berolahraga.

f.     Stress
Stres pikiran sering tidak tenang serta kondisi emosi yang tidak stabil dapat meningkatkan tekanan darah. Jika ini sering terjadi, besar kemungkinan memicu tekanan darah tinggi (hipertensi).

g.   Rokok
Zat nikotin yang terkandung dalam sebatang rokok dapat mengakibatkan hipertensi. Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilakukan ketika memiliki tekanan darah tinggi, menyebabkan risiko terkena penyakit-penyakit mematikan terbuka lebar. Demi kesehatan Anda, hindari rokok.

h.    Kafein
Kafein terdapat pada kopi. Mengonsumsi banyak zat ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam tubuh Anda. Demi kesehatan Anda, hindari minuman ini. Jika anda penggemar kopi, konsumsilah sewajarnya.

i.     Alkohol
Alkohol meningkatkan risiko terkena darah tinggi. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh Anda. Nah, dengan tingginya bahaya yang mengancam, pikirkan ulang jika Anda berniat mengkonsumsinya.

j.     Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jarang berolahraga juga meminimalisir pembakaran lemak yang tertimbun dalam tubuh.

Darah tinggi dapat dicegah dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.    Kurangi konsumsi garam. Bagi penderita hipertensi, makanan bergaram menjadi salah satu pemicunya. Garam dapat meningkatkan tekanan darah. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.

b.    Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

c.    Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.

d.    Olahragalah secara teratur. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Dengan berolahraga, timbunan lemak yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dikeluarkan dari tubuh melalui keringat. Namun, bagi penderita hipertensi jangan melakukan olahraga yang berat. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

e.    Makan sayur dan buah yang berserat tinggi. Serat dapat didapatkan pada sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, sirsak, jeruk, dan jenis buah-buahan lainnya.

f.     Jalankan terapi anti stres. Terapi ini bertujuan mengendalikan emosi Anda agar tetap stabil. Selain itu, pastikan pikiran selalu dalam keadaan tenang, ini untuk mencegah peningkatan tekanan darah Anda dan meminimalisir gejala pemicu hipertensi.

g.    Berhentilah merokok. Menghindari rokok juga berperan besar mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

h.    Kendalikan kadar kolesterol Anda. Kolesterol tinggi menjadi salah satu pemicu meningkatnya tekanan darah. Timbunan kolesterol dapat menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Kendalikan kolesterol untuk mencegah hipertensi menjangkiti tubuh Anda. Caranya dengan mengurangi makanan berlemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh Anda.

i.     Hindari obat yang dapat meningkatkan tekanan darah. Bagi orang tertentu, mengonsumsi obat dapat memicu naiknya tekanan darah. Jadi, berhati-hatilah mengonsumsi obat. Jika Anda sedang melakukan pengobatan untuk penyakit tertentu, konsultasikan ke dokter, obat apa yang tepat bagi tubuh Anda. Hindari obat yang dapat memicu hipertensi.

Bagaimana, apakah Anda salah satu yang cukup berisiko terserang hipertensi?

**Sumber foto: http://weightmanagementworks.com/









Senin, 07 November 2011

Kunci Pertama Menjadi Seorang Pemimpin






KUNCI PERTAMA dan yang terutama untuk menjadi seorang pemimpin adalah tahu dan mengerti betul bagaimana memimpin diri sendiri. Entah benar atau tidak, mungkin Anda pernah mendengar seorang teman, atau bahkan Anda sendiri menggerutu macam ini: “Memimpin diri sendiri saja tidak becus, kok berlagak memimpin orang lain.” Umpatan itu bisa saja terlontar ketika melihat seorang pemimpin yang memang kurang cakap menjalankan fungsinya di lingkungan tempat kita bekerja. Ya, itu tidak berlebihan bukan? Bagaimana mungkin seseorang bisa memimpin timnya dengan baik, bila dia saja tidak bisa memimpin dirinya sendiri.

Memimpin adalah soal bagaimana kita bisa menunjukkan kapasitas diri dan membuktikan kualitas bekerja yang dimiliki. Menunjukkan kapasitas diri maksudnya mampu mencerminkan integritas dan karakter diri yang positif di hadapan orang-orang yang dipimpin. Dan itu, tentu dilakukan secara konsisten. Integritas dan karakter positif inilah yang kemudian melahirkan reputasi serta kepribadian yang positif pula. Contohnya, berwibawa atau memiliki karisma. Bagaimana mungkin seorang pemimpin akan disegani atau dihormati, bila integritas dan karakternya saja karut marut? 

Kemudian, membuktikan kualitas bekerja bisa mengandung arti bahwa seorang pemimpin haruslah juga mumpuni menyelesaikan pekerjaan yang didelegasikan kepada timnya. Atau paling tidak mengerti prinsip-prinsip dan sistematika bekerjanya. Dengan begitu, tidak akan muncul anggapan, ‘pemimpin yang hanya bisa ngomong doang’. Bukankah seorang pemimpin dipercaya memimpin karena ia tahu betul bagaimana setiap detail pekerjaan tim yang dipimpinnya?

Berangkat dari pemahaman di atas, ciri pertama seorang pemimpin yang tidak bisa memimpin dirinya sendiri adalah gagal dalam hal integritas dan karakter diri. Singkatnya, tidak mampu memanajemen diri sendiri. Bila sudah begitu, bagaimana mungkin ia bisa benar-benar dianggap mampu menangani atau menyelesaikan pekerjaan timnya.

Legenda penulis buku bertema motivasi dan pengembangan diri, Napoleon Hill mengatakan, “Sebelum berusaha menguasai orang lain, pastikan Anda menguasai diri Anda sendiri.” Jelas bukan, bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang bisa menguasai timnya, seseorang tersebut harus lebih dulu bisa memimpin dan menguasai dirinya. Dari mana lagi itu tercermin, kalau bukan dari integritas dan karakter kita sendiri? (EP) 

**Sumber foto: http://2.bp.blogspot.com/

Rabu, 28 September 2011

'Kalau Mau 'TAKE', maka Harus 'GIVE' Dulu'


Kalau kita cukup memberikan
apa yang diinginkan orang lain,
kita akan mendapatkan
apa pun yang kita inginkan.
(Zig Ziglar, Pembicara motivasi kelas dunia)
 

Para miliarder kelas dunia sangat meyakini bahwa sebelum menerima kita harus memberi lebih dulu. Itu berarti, bila kita menginginkan yang terbaik, maka kita juga harus memberi yang terbaik sebelumnya. Dalam dunia bisnis, prinsip Zig Ziglar ini mutlak berlaku. Hanya mereka yang bisa memberikan sesuatu yang terbaiklah yang akan menerima hasil terbaik juga. 

Sebuah perusahaan yang menjual jasa atau barang, tak akan bisa bertahan lama bila tak mampu memberikan pelayanan atau produk terbaik kepada konsumennya. Bila ingin punya omset besar dan keberlanjutan produksi ke depan, maka sebelumnya perusahaan itu harus memberi kualitas prima bagi seluruh konsumennya. Paling tidak, inilah salah satu kunci sukses perusahaan-perusahaan besar dalam meraih keberhasilannya.       

Bukan saja dalam dunia bisnis. Dalam keseharian, termasuk dunia pekerjaan, kita juga harus meyakini apa yang disampaikan Ziglar. Seorang karyawan atau staf ahli tentu akan mendapat promosi karier dan kesejahteraan bila mereka sudah memberikan prestasi kerja yang maksimal. Jangan buru-buru takut tidak mendapatkan hasil terbaik, sementara Anda baru memulai segala sesuatunya. Lakukanlah semuanya dengan baik. Hasil adalah konsekuensi atas apa yang kita lakukan. Kita harus yakin akan pepatah yang mengatakan, “Siapa Menanam, maka Dia akan Menuai”. (EP)
                            
**Sumber foto: http://mrsjacob.files.wordpress.com



Senin, 19 September 2011

Selama Masih Ada Harapan, Kenapa Harus Mundur?

Sumber foto: http://lifewithaccess.files.wordpress.com
Dalam hidup, setiap orang punya harapan. Tapi sayangnya, tidak semua orang betul-betul mengerti bagaimana hakikat pencapaian harapan tersebut. Harapan dibangun di atas mimpi dan cita-cita. Tekad, disiplin, maupun kerja keras adalah hal yang sangat mendasarinya. Kalau mau memperjuangkan suatu cita-cita, kita harus punya tekad sekuat baja, begitu kata orangtua. Tekad tidak boleh kendur hanya karena kegagalan yang dialami berkali-kali. Bukankah sering disebutkan, bahwa di balik kegagalan sebetulnya tersimpan jalan menuju sukses.
            
Disiplin adalah sikap diri yang selalu menopang tekad dalam mewujudkan cita-cita dan harapan. Tanpa disiplin, harapan tinggal harapan. Demikian juga kerja keras, merupakan proses nyata yang lahir dari kedisiplinan tadi. Jadi, demi membentuk pola kerja keras yang konsisten, selamilah dulu makna kedisiplinan.   
            
Intinya, selama Anda punya tekad, kedisiplinan, dan benar-benar bekerja keras, berharaplah sebanyak mungkin, tapi tetap terukur. “Jangan berharap Anda bisa mencapai luar angkasa kalau hanya menumpangi pesawat jenis Boeing 737-400”. Harapan tidak datang dari keberuntungan semata atau belas kasih orang lain, melainkan dari tangan Anda sendiri. Bertekadlah, disiplinkan tekad itu, dan wujudkan dalam bentuk kerja keras. Tuhan tidak buta untuk melihat semua yang Anda harapkan. Semoga tercapai, Amin…(**Redaksi Kreatif RN)  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More