Selasa, 15 November 2011

Penyakit ‘Pembunuh’ Nomor Satu Wanita Indonesia





SEPERTI kebanyakan penyakit kanker lainnya, kanker leher rahim yang dikenal pula dengan sebutan kanker serviks juga sangat berbahaya. Kanker serviks menyerang bagian ujung bawah rahim yang menonjol dan menjorok ke vagina (liang senggama). Leher rahim merupakan pintu masuk ke dalam rahim.

Jenis penyakit ini disebabkan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini juga bisa disebut virus kutil (Wart Virus). Jika sudah berada pada stadium parah, kanker serviks berisiko menyebabkan kematian penderitanya. Di Indonesia, kanker serviks adalah penyakit pembunuh wanita nomor satu. Sedangkan di dunia, kanker serviks berada pada urutan kedua penyakit wanita yang mematikan setelah kanker payudara.

Dari data Badan Kesehatan Dunia diketahui terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian mencapai 273.505 jiwa per tahun. Di Indonesia, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus per tahun. Melihat perkembangan jumlah penderita dan kematian akibat kanker serviks, diperkirakan bahwa sekitar 10 persen wanita di dunia sudah terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV). Muncul fakta baru bahwa semua perempuan mempunyai risiko untuk terkena infeksi HPV (Ova Emilia dkk, 2010).

Masa perkembangan kanker serviks menuju stadium lanjut membutuhkan waktu lama, antara 10-20 tahun. Seharusnya ini menjadi modal bagi penanganan sejak dini kanker serviks. Penanganan kanker serviks umumnya baru dilakukan setelah sel kanker berada pada stadium lanjut. Padahal, penanganan yang terlambat membuat harapan hidup penderita kanker serviks hanya 50 persen. Untuk itu, kenalilah gejala pra-kanker serviks. Jika Anda merasakan gejala-gejala yang menjurus kanker serviks, segera periksa ke dokter.

Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena kanker serviks adalah pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup tak sehat pemicu kanker serviks meliputi hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan (multy partner sex), hubungan seksual dalam usia yang belum matang (di bawah 20 tahun), merokok, dan mengonsumsi alkohol. Umumnya kanker serviks menyerang wanita yang masih aktif secara seksual, antara 35-55 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan, wanita muda maupun wanita tidak aktif secara seksual (wanita yang tidak pernah berhubungan badan) pun bisa terkena infeksi HPV. Jadi, selalulah waspada terhadap penyakit satu ini!

Sumber Foto: http://1.bp.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More