KUNCI PERTAMA dan yang terutama untuk menjadi seorang pemimpin adalah tahu dan mengerti betul bagaimana memimpin diri sendiri. Entah benar atau tidak, mungkin Anda pernah mendengar seorang teman, atau bahkan Anda sendiri menggerutu macam ini: “Memimpin diri sendiri saja tidak becus, kok berlagak memimpin orang lain.” Umpatan itu bisa saja terlontar ketika melihat seorang pemimpin yang memang kurang cakap menjalankan fungsinya di lingkungan tempat kita bekerja. Ya, itu tidak berlebihan bukan? Bagaimana mungkin seseorang bisa memimpin timnya dengan baik, bila dia saja tidak bisa memimpin dirinya sendiri.
Memimpin
adalah soal bagaimana kita bisa menunjukkan kapasitas diri dan membuktikan kualitas
bekerja yang dimiliki. Menunjukkan kapasitas diri maksudnya mampu mencerminkan
integritas dan karakter diri yang positif di hadapan orang-orang yang dipimpin.
Dan itu, tentu dilakukan secara konsisten. Integritas dan karakter positif inilah
yang kemudian melahirkan reputasi serta kepribadian yang positif pula.
Contohnya, berwibawa atau memiliki karisma. Bagaimana mungkin seorang pemimpin
akan disegani atau dihormati, bila integritas dan karakternya saja karut marut?
Kemudian,
membuktikan kualitas bekerja bisa mengandung arti bahwa seorang pemimpin
haruslah juga mumpuni menyelesaikan pekerjaan yang didelegasikan kepada timnya.
Atau paling tidak mengerti prinsip-prinsip dan sistematika bekerjanya. Dengan
begitu, tidak akan muncul anggapan, ‘pemimpin yang hanya bisa ngomong doang’. Bukankah seorang
pemimpin dipercaya memimpin karena ia tahu betul bagaimana setiap detail
pekerjaan tim yang dipimpinnya?
Berangkat
dari pemahaman di atas, ciri pertama seorang pemimpin yang tidak bisa memimpin
dirinya sendiri adalah gagal dalam hal integritas dan karakter diri.
Singkatnya, tidak mampu memanajemen diri sendiri. Bila sudah begitu, bagaimana
mungkin ia bisa benar-benar dianggap mampu menangani atau menyelesaikan pekerjaan
timnya.
Legenda
penulis buku bertema motivasi dan pengembangan diri, Napoleon Hill mengatakan, “Sebelum berusaha menguasai orang lain,
pastikan Anda menguasai diri Anda sendiri.” Jelas bukan, bahwa untuk
menjadi seorang pemimpin yang bisa menguasai timnya, seseorang tersebut harus
lebih dulu bisa memimpin dan menguasai dirinya. Dari mana lagi itu tercermin,
kalau bukan dari integritas dan karakter kita sendiri? (EP)
**Sumber foto: http://2.bp.blogspot.com/
1 komentar:
Sipp...
Posting Komentar