Rabu, 16 November 2011

Gaya Hidup Berantakan, Asam Urat Menghantam

Ilustrasi tentang peradangan sendi pada kaki yang dipicu timbunan asam urat
Asam urat adalah jenis penyakit yang menyerang persendian. Penyakit ini disebabkan metabolisme zat asam urat dari tubuh yang tidak sempurna. Selanjutnya terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang melebihi ambang batas.

Jumlah asam urat yang semakin banyak tidak dapat larut kembali dalam darah. Normalnya, asam urat akan larut kembali dalam darah, disaring oleh ginjal lalu dibuang dari tubuh melalui urine. Namun jika jumlah asam urat sudah terlalu banyak, tidak dapat dilarutkan dalam darah dan akhirnya menumpuk dalam tubuh.

Pada akhirnya, asam urat yang menumpuk akan membentuk kristal dan dapat menempel pada rongga persendian. Keberadaan asam urat yang melebihi ambang batas pada persendian tubuh membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi untuk memusnahkannya. Reaksi ini akan menimbulkan peradangan sendi serta menyebabkan persendian menjadi bengkak kemerahan dan terasa nyeri. Jika sudah parah, timbunan asam urat dapat merusak jaringan-jaringan di sekitarnya. Asam urat di sekitar ginjal dapat mengakibatkan penyakit ginjal, begitupula asam urat di sekitar jantung dapat mengakibatkan penyakit jantung. 

Asam urat tak lepas dari hiperurisemia. Hiperurisemia adalah kondisi di mana kadar asam urat dalam tubuh meningkat. Hiperurisemia dapat menyebabkan peradangan sendi (gout). Pada kondisi ini, asam urat akan masuk ke organ-organ sendi dan membentuk kristal yang disebut Monosodium Urat Monohidrat (MSUM). Kondisi hiperurisemia ditunjukkan kadar asam urat di atas ambang normal. Normalnya, laki-laki memiliki kadar asam urat 7,0 mg/dl, sedangkan perempuan 5,7 mg/dl. Penderita hiperurisemia memiliki kadar asam urat melebihi angka itu.

Secara umum, penyebab hiperurisemia disebabkan tiga hal. Pertama, kurangnya pengeluaran asam urat. Kedua, produksi asam urat yang berlebihan.  Dan ketiga, kombinasi kedua-duanya.

Terhambatnya proses pengeluaran asam urat dalam tubuh dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a.    Faktor keturunan. Asam urat dapat disebabkan faktor keturunan. Bagi yang memiliki riwayat keluarga terkena penyakit ini, kemungkinan besar terkena penyakit asam urat.
b.    Menderita gagal ginjal. Gagal ginjal dapat menyebabkan asam urat. Fungsi organ ginjal berpengaruh besar pada metabolisme asam urat tubuh.  Jika organ ginjal mengalami sedikit kerusakan saja, metabolisme asam urat menjadi terhambat. Tumpukan asam urat akan menghambat proses pengeluarannya dari dalam tubuh dan berpotensi memicu terkena radang sendi atau artritis (gout).
c.    Timbunan zat timbal dalam tubuh dalam waktu lama. Timbunan timbal dalam waktu lama dapat menghambat proses pengeluaran asam urat dalam tubuh. Risiko ini dapat dialami orang yang bekerja mengolah timbal maupun orang yang mengonsumsi minuman keras oplosan.
d.    Hipertensi/penderita darah tinggi. Penderita hipertensi memiliki risiko untuk terkena radang persendian (gout). Pada penderita hipertensi berisiko terjadi penyempitan pembuluh darah sehingga menghambat proses pengeluaran asam urat dalam tubuh. Ini mengakibatkan terjadinya penurunan klirens urat. Penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) disebabkan adanya efek metabolit dalam tubuh.

Adapun  produksi asam urat yang berlebihan dalam tubuh dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a.    Peningkatan aktivitas PRPP sintesa. PRPP berfungsi mempercepat biosintesis purin yang akan berakibat pada peningkatan produksi asam urat.
b.    Mengonsumsi makanan yang mengandung purin dalam jumlah banyak. Purin adalah zat yang dimetabolisme tubuh menjadi asam urat. Purin dapat ditemukan pada daging, jeroan, alkohol dan kacang-kacangan. Selain itu, buah tertentu juga mengandung purin. Durian adalah salah satu buah yang mengandung purin dalam jumlah banyak.
c.    Obesitas/ kegemukan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen dari berat badan ideal memiliki kemungkinan lebih besar menderita asam urat. Timbunan lemak yang berlebih pada orang gemuk dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darahnya. Beberapa penelitian menunjukkan kadar asam urat orang gemuk lebih tinggi dari orang dengan badan normal. Timbunan lemak yang berlebihan pada orang gemuk dapat membahayakan laju metabolisme dan berisiko memunculkan penyakit asam urat.

Sedikit tambahan, kalau dulu di kalangan masyarakat kita asam urat kerap diidentikkan sebagai penyakit para orang tua. Tapi kini, justru semakin banyak orang muda yang juga tercatat terserang penyakit ini. Kuncinya adalah gaya hidup; pola makan/minum, pola istirahat, dan keteraturan berolah raga. Bila ketiga hal tersebut dijalankan dengan benar dalam keseharian hidup kita, semoga asam urat tidak datang menghampiri; bahkan ketika usia masih cukup muda.     

Sumber foto: http://www.klikdokter.com/

1 komentar:

Wah-wah ane jadi gemeteran baca nih posting, kayana kudu cek asam urat dulu nih.. hehe...

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More